Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak

Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak
Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak

KOMPASS Nusantara

Berikut ini Pemaparan Program Biografi KOMPASS Nusantara 29 Agustus 2018 bersama Bapak Mochamad Nur Arifin (Wakil Bupati Trenggalek) dengan topik “ Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak ”. Pemaparan ini dilakukan melalui WAG KOMPASS – Nusantara.

Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak

Moderator #1: Muhammad Idham Azhari (Co-founder KOMPASS – Nusantara)
Moderator #2: Yudi Ananta (Founder KOMPASS – Nusantara)
Notulen #1: Maryam Nabilah (Kompasser Surabaya)
Notulen #2: Muhammad Idham Azhari (Co-founder KOMPASS – Nusantara)

Pemaparan Bapak Mochamad Nur Arifin (Wakil Bupati Trenggalek) dengan topik “ Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak “

“Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak??”..

Pembukaan oleh Moderator Muhammad Idham Azhari
Pembukaan oleh Moderator Muhammad Idham Azhari

“Secara umum saya akan ceritakan kisah gagal saja, karena siapa tahu yang membedakan kita dengan yang lain adalah “seberapa lama kita berkutat dan berinteraksi dengan kegagalan” sampai akhirnya kita mengambil pelajaran dan lebih “siap” dibanding yang lain.”

“Saya kecil sebagai anak dari seorang Tukang Becak di Surabaya dan Ibu Saya pembantu rumah tangga (buruh cuci yang sesekali berjualan).

Meskipun saya berdarah asli Trenggalek, tetapi alasan ekonomi lah yang membuat orangtua saya hijrah ke Surabaya hingga saya dilahirkan.

Hidup melihat kerja keras orang tua memberikan pelajaran pada saya akan arti optimism, hope, hardwork”.

Pemaparan oleh Wakil Bupati Trenggaled Mochamad Nur Arifin
Pemaparan oleh Wakil Bupati Trenggaled Mochamad Nur Arifin

“Kemudian saya belajar dari jatuh bangun orangtua saya bahwa, “nilai” yang menjadi bahan bakar adalah ketika kita punya niat untuk memberi manfaat untuk orang lain”

“Bapak saya sempat menceritakan kepada saya tentang doanya ditengah keterpurukan, “Tuhan jika hidup saya tidak berguna untuk keluarga dan orang lain, matikan saja hamba. Tetapi jika Tuhan memberi saya waktu dan kesempatan untuk hidup, jadikan saya orang yg bermanfaat”.

“Sejak saat itu Bapak memulai usaha, berpindah profesi menjadi sales marketing hingga akhirnya menabung dan “kulakan” di Pasar Turi sampai punya toko sendiri.

Tapi Bapak tidak membangun rumah dan beli mobil, uangnya diinvestasikan lagi, dikembalikan kekeluarga secukupnya selebihnya digunakan untuk mendirikan Yayasan dan lembaga Pendidikan dan menyekolahkan anak-anak yang kurang mampu.”

Baca juga: Program Biografi KOMPASS Nusantara 8 Agustus 2018 Bersama Muhammad Idham Azhari

Pemaparan dengan topik “ Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak ” berlanjut

Kami baru punya rumah besar dan punya mobil baru tahun 2005, dan 2007 ayah saya meninggal.

Saat itu saya berusia 17 tahun dan sebagai anak pertama banyak penolakan dan diremehkan oleh orang orang disekitar.

“Akan tetapi dengan keyakinan saya katakan “saya tidak butuh bertanding demgan rekan satu tim yang tidak yakin menang”, silahkan bapak ibu keluar dari perusahaan ini jika tidak yakin bisa maju bersama saya.

Akhirnya sejak 17 tahun itu saya bergelut dengan usaha hingga tahun 2009-2012 kami mulai mendirikan pabrik sendiri hingga sekarang.”

“Hal itupula yg menyebabkan saya di DO dari Universitas Airlangga”

“Tahun 2012 saya pulang ke Trenggalek karena ingin membuka lapangan pekerjaan disana, tahun 2013 saya menikah, 2015 tepat usia 25 tahun saya terpilih sebagai wakil Bupati”

“Itulah sekilas cerita kegagalan-kegagalan saya.. mulai dari tumbuh sebagai anak miskin, gagal menyelesaikan kuliah, mendapat penolakan dan diremehkan oleh para senior, hingga berjuang untuk membawa Trenggalek lebih baik..”

“Saya nyesel kenapa gak lulusnya kok pas kuliah, coba gak lulus SMA jadi menteri kelautan perikanan saya.. hehe..”

📍 Sesi pertanyaan Program BIOGRAFI dengan topik “ Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak “

✔a. Bapak Agung Dharmono (President KOMPASS Nusantara) :

⚬Apa yg mendasari terpilihnya bpk sbg wabup Trenggalek. Apa krn justru dr kalangan muda yg kebetulan sangat bersinar?

Jawaban : “Harus ditanya masyarakat ini, tapi saya hanya katakan kepada masyarakat,”bapak ibu saya ini pelayan alias babu bapak ibu jika terpilih, karena saya akan makan dan digaji serta menggunakan fasilitas dari uang pajak bapak ibu, jadi silahkan saya disuruh suruh mumpung masih muda”

Mungkin itu yg membuat kami dipilih 77% masyarakat melawan calon pertahana”

✔b. Bapak Masrizal Umar :

⚬Apa yang menjadi Tantangan Bapak bersama Bupati sebagai Pemimpin di Trenggalek, kemudiah Apa saja yang Fokus Bapak dan Pak Bupati Emil dalam Membangun Trenggalek (Alasan kenapa?)

Jawaban : Tantangan :
1) Membentuk tim yang solid dalam mengelola ekspektasi masyarakat itu tidak mudah. Masih ada budaya birokrasi yang nyaman disekitaran comfort zone sedangkan kita berfikir merealisasikan visi misi kampanye

2) Membangkitkan optimisme masyarakat yang sejak tahun tahun sebelumnya merasa inferior sebagai warga dari kabupaten yang masih terbelakang dibanding yang lain.

Kami fokuskan saat ini kepada program disektor pertanian karena 60% masyarakat kami petani.

Kami coba membuat piloting “pertanian terpadu plus” dimana petani tidak hanya fokus pada berapa ton per hektar tapi berapa rupiah per hektar, hingga berkoperasi membentuk industrialisasi berbasis koperasi petani dari hulu ke hilir, mulai bikin pabrik puouk sendiri hingga gudang pasca panen

Juga kita akan membangun Science and Technopark khusus untuk inovasi Minyak Atsiri, dan Budidaya Bambu untuk mengurangi kemiskinan juga.

⚬Maaf Pak Wabup kalau saya lihat di Wikipedia salah satu Hasil Industri adalah Kecap, Apakah Ada Produsen Kecap yang layak untuk dikembangkan Pasarnya?

Jawaban :
Ada Pabrik kecap disini, kebetulan produksi kedelai kita lumayan baik

Hasil dari pendidikan organik pada petani (yg kami lakukan sebelum jadi wabup) saat ini kita bisa hasilkan 2,7 ton per hektar yg biasanya dengan kimia hanya 1, 2 ton.

✔c. Bapak Arso :

⚬Perkenalkan nama saya Arso Bolu Ketan Mendut, saya mau tanya pak wabup. Selama bpk menjabat sbg wabup, potensi apa yg bisa mjdkan Trenggalek mjd kota yg dikenal oleh seluruh Indonesia?

Jawaban :
Trenggalek sedang mendorong beberapa destinasi wisata minat khusus, karena kami yakin dengan wisata sektor sektor lain bisa terdampak. Saat ini kami fokus menyiapkan lembaga desa wisatanya selanjutnya infrastrukturnya kemudian manajemen event untuk semakin memperkenalkan Trenggalek dan wisatanya. Berikut link wisatanya :
1. https://www.instagram.com/p/Bkus0XNlEYW/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=7x22qqhglpr9
2. https://www.instagram.com/p/BmnW-dFlvjT/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=pjci4ej3ttb
3. https://www.instagram.com/p/BbOOTriF6z5/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=frlyspf5xdpt

⚬Tanya lagi ya pak wabup, Mungkin bisa diberikan salah satu contohnya pak tentang persiapan lembaga desa wisatanya, krn saat ini kami jg dlm proses membuat desa wisata.

Jawaban :
Persiapan lembaga desa wisata, saya advokqsi kepala desa untuk meng -SK teman teman yang punya kepedulian

Kemudian kita buat unit usaha Desa Wisata dibawah BUMDes, kemudian permodalan bisa diambil dari DD/ADD

Pemerintah kabupaten bisa mengucurkan Bantuan Keuangan Khusus Kepada Desa

Kemudian saya libatkan dan undang mahasiswa KKN, untuk bikin masterplan sehingga bisa dapat masterplan gratis

Kemudian bisa aja komunitas desa wosata untuk bantu melatih SDM dsb.

⚬Sejauh mana pak animo masyarakat ttg Festival Gagasan Publik hingga saat ini?
Jujur pak, saya sangat tertarik dgn pembentukan desa wisata

Jawaban :
Masyarakat antusias, secara online ada lebih dari 100 gagasan yg masuk dan dipilih 9 gagasan terbaik.
📌https://www.bagimutrenggalek.com/?m=1
Itu link festival gagasan publik dan semua diinisiasi oleh komunitas. Kita buatkan MoU dengan Bappeda sehingga gagasan terbaik masuk dalam perencanaan tahun mendatang

Baca juga: Program Biografi KOMPASS Nusantara 15 Agustus 2018

✔d. Ibu Ratna :

⚬Apa saja yg di lakukan sebelum masuk politik dan ikut calon Wabup?

Jawaban :
Sebelum jadi Wabup saya fokus bisnis, tetapi meneruskan wasiat orang tua untuk menyisihkan sebagian keuntungan untuk yayasan dan csr

Jadi saya keliling berdiskusi dengan petani, bikin percontohan pertanian organik, juga bersama anak anak muda menghidupi event event wisata sampai akhirnya saya bertemu Mas Emil

✔e. Bapak Paulus Pangka :

⚬Disamping faktor sejarah masa lalu yg luarbiasa dengan kehadiran figur Ayah dan Ibu…., apakah ada jurus2 lain yang membuat Bapak Bupati diusia muda sdh Sukses menurut kriteria di bumi….? Mhn kami yg sdh usia Tua dan yg masih muda diberi pencerahan utk kami bagikan kepada anak cucu…ini lho kalau ingin menjadi Sukses ..ikuti Bapak Bupati Trenggalek.

Jawaban :
Jurus lain?
Saya hanya punya prinsip “usia saya boleh muda, tapi umur tidak ada yg tahu”

Jadi jima ada kesempatan untuk mengabdi saya gunakan tanpa menanti

Lagipula saya merasa anak muda punya keuntungan karena, jikq mudah gagal paling hanya dikatain kurang pengalaman,

Tapi jika sudah tua gagal, itu akan terjadi penyesalan.. maka saya mau bertumbuh sejak usia muda, mengambil setiap kesempatan dan melakukan yg terbaik yg saya bisa..

Ayah saya meninggal usia 41 tahun, belajar dari situ saya tidak mau menunda nunda..

✔f. Bapak Praditya Arief :

⚬Ijin bertanya Pak…. dari Ortunya Bapak nih…. bisa di share ke kita “3 poin penting” apa saja yang Bapak ambil pelajaran hingga bisa sukses seperti sekarang ? Terima kasih.

Jawaban : Pelajaran dari Almarhum Bapak:

1) layani orang lain kamu akan dicukupi
2) pisahkan uang usaha dengan uang keluarga, hidup secukupnya layani semaksimalnya
3) selalu low profile, tapi bukan minder, terus belajar dari pengalaman “semua kejadian tidak ada yang buruk” karena semua memberikan pelajaran, bahkan dari seorang bajingan seklaipun kita bisa mengambil pelajaran.
Itu pesan Bapak saya

✔g. Dari Bapak Idham Azhari (Co-founder KOMPASS Nusantara):

⚬Pak Wabup, saya sering mendengar perihal tengkulak (Boss) yang menjadi kan Petani kewalahan dengan masalah harga (menjadi murah) ..
Apakah ada solusi dari Pak Wabup untuk Para Boss (Tengkulak) di Trenggalek (kalau ada Tengkulak ya Pak Wabup)?

Jawaban :
Kita berusaha “added value” dari bisnis pertanian tidak diambil pihak lain.

Mulai dari tanam petani kita ketergantungan dengan benih dan pupuk, mulai tumbuh tergantung dengan obat, mau panen tergantung dengan tengkulak dan penggilingan

Maka kami manfaatkan program sertifikasi tanah Pak Jokowi, kita gunakan sebagai jaminan Bank, kemudian kita akumulasikan kepada para petani, kita gunakan untuk membangun pabrik pupuk, benih swadaya, obat pestisida organik, hingga penggilingan padi..

Ada koperasi petani yg saat ini asetnya 40 Milyar lebih.

✔h. Dari Bapak Rahman :

⚬Bagaimana Bapak dan Pak Emil menjawab tantangan-tantangan yg sudap Bapak sampaikan tadi, upaya-upaya apa saja Pak utk menjawab 2 tantangan tersebut? Terimakasih

Jawaban :
Saya tidak memposisikan diri sebagai Bos, saya hanya mencoba bekerja dan memberi contoh kepada para ASN

Pesan implisit yg saya kirim adalah “jika saya yg muda mau dan peduli, masa bapak ibi ASN yg sudah lebih pengalaman tidak malu dan pasif melayani masyarakat”

Juga tentunya reformasi birokrasi mulai dari kontrak kinerja, remunerasi, apresiasi kita gunakan untuk memotivasi mereka.

Kepada masyarakat kami setiap minggu turun dan “get involved” atau terlibat langsung dalam kegiatan mereka, dengan sekedar hadir saja mereka merasa terapresiasi, dan disisi perencanaan kita buka hang namanya “Festival Gagasan Publik” dimana setiap orang bisa memberikan ide terbaiknya untuk daerah

✔i. Mr Erdy :

⚬Apakah Bapak sudah merasa Nyaman, Puas & tenang dg apa yg dicapai saat ini ?

JK ada yg Belum.. Apa kira2 dream bpk berikut nya?

Jawaban :
Pantang merasa nyaman dan puas, bukan berarti kita menjadi serakah. Ini bukan masalah setinggi apa karir kita, orang tidak melihat jabatan kita tapi melihat apa yg kita lakukan dan persembahkan untuk orang lain.

Obsesi saya membawa Trenggalek menjadi lebih makmur, kemiskinan dibawah rata rata provinsi dan nasional, ekonomi tumbuh rata rata pendapatan masyarakat meningkat.

Baru saya akan berfikir melayani lebih luas lagi jika amanah kecil di Trenggalek bisa saya tunaikan tuntas, meskioun banyak tantangan tetap optimis.

✔j. Dari Ibu Merry :

⚬Maaf, diskusi yg menarik membuat saya tergelitik bertanya

Berapa lama pendidikan organik di lakukan
Dan apakah ada penolakan dr petani di masa itu, dan seperti apakah solusi yg Bapak terapkan?

Jawaban :
Saya hanya ajak petani berfikir bisnis, ketika lahan tidak semakin luas bagaimana caranya bisa mendapat uang lebih?

Saya minta bandingkan harga beras organik dan non-organik akhirnya mereka menyadari berapa potensi ruoiah jika sama sama bertani 3 bulan tetapi hasilnya bisa 2 kali lipat

Dari situ saya provokasi tokoh untuk jadi lahan percontohan dan dari csr perusahaan kami berikan pupuk organik cair gratis.

Sejak panen pertama mulai dari mix farming hingga 100 persen organik, 1,5 tahun mereka mulai sadar organik

📍 Statement dari Gus Ipin (Narasumber Program BIOGRAFI dengan topik “ Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak) :

“Cara saya memahami masalah dan menghadirkan empati dan simpati sehingga bisa menyatu dengan masyarakat, setiap minggu saya menginap dirumah warga miskin dan mensolusikan penjaminan hidup yg layak bersma warga sekitar”

“Ya begitulah perjuangan yang masih panjang itu kami mulai, terimakasih diskusinya semuanya. Semoga terus bisa saling berbagi pengalaman dan inspirasi antar anggota wag ini.”

Penutupan oleh Moderator Muhammad Idham Azhari
Penutupan oleh Moderator Muhammad Idham Azhari

Pemaparan Program Biografi KOMPASS Nusantara 29 Agustus 2018 bersama Bapak Mochamad Nur Arifin (Wakil Bupati Trenggalek) dengan topik “ Sukses di Usia Muda Kenapa Tidak ”. Semoga Bermanfaat.

#MuhammadIdhamAzhari
#10InspiratorKOMPASSNusantara

#KOMPASSNusantara
#KomunitasParaSALESSUPERNusantara
#SILATURAHIMERMarketing
#SILATURAHIMMarketing

#ThePowerOfSILATURAHIM

Baca juga: Program Biografi KOMPASS Nusantara 23 Agustus 2018 Bersama Muhammad Idham Azhari

Sumber: KOMPASS – Nusantara

by Muhammad Idham Azhari

CALL/WA 0855-777-222-6ABOUT
Call Now Button